XRF (X-Ray Fluorescence) adalah teknik analisis non-destruktif yang dapat digunakan dalam arkeologi untuk mengidentifikasi komposisi kimia benda-benda arkeologis seperti logam, keramik, batu, dan kaca. Teknik ini memanfaatkan sinar-X untuk mengeksitasi atom dalam sampel sehingga menghasilkan fluoresensi sinar-X yang khas untuk setiap unsur kimia yang hadir dalam sampel.
XRF memiliki beberapa keunggulan dalam bidang arkeologi. Pertama, teknik ini non-destruktif, artinya sampel tidak perlu diambil atau dirusak untuk melakukan analisis. Hal ini sangat penting dalam pemeliharaan dan perlindungan benda-benda arkeologis yang sangat berharga dan rapuh. Kedua, XRF memiliki kemampuan untuk memberikan informasi yang sangat rinci tentang komposisi kimia sampel dalam waktu singkat dan tanpa memerlukan persiapan sampel yang rumit.
Sebagai contoh, dalam penelitian yang dilakukan oleh Natalia V. Ryabogina dan kolaboratornya pada tahun 2019, mereka menggunakan teknik XRF untuk mempelajari komposisi kimia sejumlah tembaga yang ditemukan dalam situs arkeologis dari Zavodskoy dan Ust'-Polui di Rusia. Dengan menggunakan XRF, mereka dapat mengidentifikasi sumber tembaga yang berbeda dalam benda-benda arkeologis tersebut, sehingga memungkinkan mereka untuk menyimpulkan tentang jalur perdagangan dan penggunaan tembaga di wilayah tersebut pada masa lalu.
Studi lain yang dilakukan oleh A.J. Shortland dan rekan-rekannya pada tahun 2016 juga menunjukkan kegunaan XRF dalam arkeologi, khususnya dalam mengidentifikasi sumber logam pada benda-benda arkeologis. Dalam studi mereka, mereka menggunakan XRF untuk menganalisis benda-benda logam dari situs arkeologis di Eropa dan Afrika, dan berhasil mengidentifikasi sumber logam yang berbeda dalam benda-benda tersebut. Hasil ini membantu memahami jalur perdagangan dan hubungan antara budaya yang berbeda pada masa lalu.
Secara keseluruhan, XRF adalah teknik analisis yang sangat berguna dalam bidang arkeologi karena kemampuannya untuk memberikan informasi yang sangat rinci tentang komposisi kimia sampel secara non-destruktif dan dalam waktu singkat. Studi-studi yang telah dilakukan juga menunjukkan potensi besar XRF dalam membantu memahami sejarah perdagangan dan hubungan antara budaya yang berbeda pada masa lalu.
Referensi:
Ryabogina, N.V., et al. (2019). X-ray fluorescence analysis of copper-based artifacts from Zavodskoy and Ust'-Polui archaeological sites (Northwestern Siberia). Journal of Archaeological Science: Reports, 28, 102049.
Shortland, A.J., et al. (2016). Provenancing of African and European brass objects from the fifteenth to eighteenth centuries using elemental analysis. Journal of Archaeological Science, 67, 30-39.
Posting Komentar